Rabu, 23 Juli 2008

Waspadalah terhadap GEJALA SYIRIK

Dalam kesempatan kali ini, kami akan mengetengahkan selayang pandang
tentang syirik dan macam ragamnya, sehingga hal itu bisa dijauhi.
Sebab seluruh model dari bentuk syirik yang berkembang di
tengah-tengah masyarakat pada hari ini berpangkal dari dua
faktor di atas.

Sehingga banyak sekali praktek-praktek syirik yang dianggap biasa dan
lumrah. Dengan harapan semoga anda yang mulia dapat memetik faedah
dari tulisan yang sederhana ini.

Ada sebuah pepatah Arab yang berbunyi:
Aku kenali kejahatan bukan untuk melaksanakannya,
Namun untuk menjaga diri darinya,
Barang siapa yang tidak mengenal kebaikan dan kejahatan,
Dikhawatirkan ia akan terperosok ke dalamnya.

Hudzaifah Ibnu Yaman juga sering bertanya tentang keburukan kepada
Rasulullah guna menghindarinya.


Definisi Syirik
Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara yang
merupahan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti: Ibadah,
mencipta, mengatur, memberi manfaat dan mudharat, membuat hukum dan
syariat dan lain-lainnya.

Yang dimaksud dengan ibadah adalah semua amal perbuatan lahir maupun
batin yang diridhai dan dicintai oleh Allah.
Contoh-contoh ibadah seperti: Do'a, menyembelih hewan kurban, nadzar,
ruku', su-jud, al-mahabbah (kecintaan), al-khauf (rasa takut),
tawakkal, istighatsah (minta per-tolongan di saat kesusahan,
isti'adzah (meminta perlindungan) dan lain-lainnya.

Setiap orang yang memalingkan salah satu daripada hak-hak istimewa
Allah terse-but kepada selain-Nya, seperti memalingkan ibadahnya
kepada selain Allah, maka ia tergolong orang yang melakukan syirik.
Dari situ jelaslah, bahwa hakikat syirik adalah memalingkan ibadah dan
hak istimewa Allah yang lainnya kepada selain Allah, baik kepada nabi,
malaikat, wali dan lain-lainnya. Ataupun kepada benda mati, seperti
bebatuan, pepohonan dan lain-lainnya.


Bukan sebagaimana anggapan sebagian kaum Muslimin, bahwa syirik itu
hanyalah dengan menyembah bebatuan dan pepohonan atau lainnya seperti
yang dilakukan kaum Paganisme (penyembah berhala). Anggapan keliru itu
berpangkal dari kesalahpahaman tentang pengertian "berhala" (watsan),
sebagian orang beranggapan bahwa (berhala)
hanyalah berupa patung-patung yang disembah.


Padahal yang benar, bahwa (berhala) dapat berlaku untuk apa saja, baik
berupa makhluk hidup, benda-benda mati seperti patung, pohon dan
lain-lainnya, ataupun berupa benda-benda yang abstrak seperti hawa
nafsu, pemikiran dan lain-lainnya. Hal ini dilihat dari objek yang
disembah. Adapun ditinjau dari perilaku syirik itu
sendiri, banyak sekali kesalahpahaman masyarakat umum tentang hal
tersebut. Mereka menganggap bahwa meminta perlindungan kepada
benda-benda dan tempat keramat bukan termasuk perilaku syirik.
Demikian pula anggapan bahwa "ngalap berkah" ke kuburan para wali
(atau yang dianggap wali) dibolehkan dan lain-lainnya.

Baiklah, sementara cukup sekian dulu.
Besuk akan kami lanjutkan dengan : MACAM MACAM SYIRIK.

Tidak ada komentar: