Jumat, 25 Juli 2008

Bisa Melihat Jin Bukan Suatu Kelebihan

Kalau ada seorang anak tiba-tiba punya kemampuan supranatural, banyak
diantara kita menyebutnya sebagai suatu kelebihan, berkah, karunia dan
semacamnya.


Kalau orang dewasa yang mengalami hal itu, mungkin tidak begitu
mengherankan. Siapa tahu, ia memang lebih dulu mempelajari ilmu-ilmu
ghaib, menjalani ritual-ritual tertentu, atau dapat transferan ilmu
ghaib instan yang sekarang sedang ngetrend.


Tetapi lantaran yang mengalami adalah anak-anak, maka orang-orang akan
menganggapnya punya kelebihan. Misalnya saja ketika ada seorang anak
yang mengaku bisa melihat makhluk-makhluk ghaib dan berdialog
dengannya.


Betulkah itu suatu kelebihan?


TIDAK..!! Ternyata Islam justru memandangnya sebagai sebuah "penyakit"
yang harus disembuhkan. Manusia baik itu dewasa atau masih anak anak
tidak mungkin bisa melihat makhluk ghaib dalam wujud yang
sesungguhnya. Dan yang bisa dilihat oleh manusia hanya sebatas
penyamarannya saja ( bukan wujud yang sesungguhnya ).


Allah berfirman dalam surat Al A'raf ayat : 27, "Sesungguhnya ia (
setan ) dengan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat
yang kamu tidak bisa melihat mereka."


Dalam surat Al Jin ayat : 26 – 27 Allah berfirman, "(Dia adalah Tuhan)
yang mengetahui sesuatu yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan
kepada seorangpun tentang yang ghaib, kecuali kepada Rasul yang
diridhoi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (
Malaikat ) di muka dan di belakangnya."


Jadi, siapapun tidak dapat melihat jin atau setan, kecuali Rasul. Maka
kalau ada anak yang mengaku bisa melihat jin, setan dan makhluk halus
lainnya, itu berarti ia bermasalah. Sebab, kemampuannya itu terjadi
lantaran ada jin yang memperlihatkan diri kepadanya. Atau, jin
membantunya agar bisa melihat dunia jin.


Ini jelas bukan anugrah dari Allah. Sebab, ini merupakan ulah setan
untuk mengacuhkan akidah orang-orang disekeliling anak tersebut. Lihat
saja, banyak orang yang kemudian memperlakukan anak itu seperti dukun,
paranormal, atau orang pintar. Padahal, mendatangi dukun adalah hal
yang sangat terlarang dalam syariat agama Islam.


Jika memang kemampuan melihat alam ghaib merupakan ilmu yang diridhoi
Allah, pasti Dia akan memerintahkan kepada para Rasul untuk
mengajarkan hal tersebut kepada umatnya. Tapi nyatanya para Rasul
tidak pernah mengajarkan ilmu tersebut. Nabi pamungkas, Muhammad SAW,
juga tidak pernah mengajarkan maupun mengamalkan ilmu-ilmu terawangan
itu.


Soal anak yang dianggap memiliki kelebihan tadi, jelas sesungguhnya ia
sedang diperalat oleh jin atau setan untuk menyesatkan umat.

1 komentar:

Rum Al Jawwi mengatakan...

wah..hmm coba ditambah apa itu ttg ruqyah pasti joss..pak